Para Aktivis FSPMI sedang melakukan persiapan akhir mogok nasional (25 Oktober 2013) | Foto: Kahar S. Cahyono
Kemarin sore, Jum’at tanggal 25 Oktober 2013, Federasi Serikat
Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) melakukan konsolidasi akhir mogok
nasional. Dalam rapat konsolidasi yang diselenggarakan di Sekretariat
DPP FSPMI tersebut dihadiri oleh perwakilan pengurus dari berbagai
Provinsi, seperti: Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Lampung, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Setelah seluruh daerah memberikan pandangan terkait dengan
kesiapannya melaksanakan mogok nasional, semua yang hadir nampak lega.
Wajah – wajah optimis terlihat. Senyum merekah di bibir mereka, karena
faktanya ditingkat bawah menghendaki pemogokan nasional itu terjadi.
Mereka sangat berbahagia, karena tak lama lagi hari yang ditunggu itu
akan tiba.
Boleh jadi ada elit yang menolak. Tetapi diakar rumput akan ikut. Dan
itu terjadi dimana-mana, hampir diseluruh pelosok negeri. Melihat
antusiasme itu, sekaranglah saatnya. Tidak ada kata lain, pemogokan itu
akan dilakukan. Apalagi pemerintah memang sudah menutup mata dan telinga
terhadap aspirasi rakyatnya.
Tidak ada pengunduran jadwal mogok nasional. Karena per tanggal 28
Oktober 2013, buruh akan mulai melakukan pra kondisi mogok nasional.
Dibeberapa daerah akan dilakukan aksi secara bergelombang, misalnya di
Aceh, Depok, dan Serang. Terus berlanjut hingga pada puncaknya tanggal
31 Oktober 2013 – 1 Oktober 2013. Semalam, misalnya, 2000 buruh DKI
Jakarta bahkan masih setia mengawal rapat Dewan Pengupahan.
Jika dibandingkan dengan pemogokan tahun lalu, eskalasi mogok
nasional yang sekarang justru akan lebih luas. Sebab mogok nasional kali
ini tidak hanya bersifat elitis, karena pemogokan kali ini berbasis
aliansi daerah, tempat dimana massa buruh berada. Bandingkan dengan
tahun lalu yang kebijakan untuk melakukan mogok lebih bersifat elitis.
Seperti yang sudah saya sampaikan diawal, saat ini, boleh jadi
ditingkat elit menolak, tapi akar rumput pasti akan ikut. Siapa yang
akan mencegah buruh ditingkat basis akan bergerak? Apalagi mereka akan
bergerak serentak dari pabrik-pabrik dan kawasan-kawasan menjadi tsunami
manusia, menerjang apa saja yang melintang dan menghalanginya.
Serikat Pekerja yang akan mengikuti mogok nasional pun jauh lebih
banyak jika dibandingkan dengan sebelumnya. Mereka, bahkan boleh dikata
lebih militan. Sebut saja: KSPI, Sekber Buruh, GSBI, KSN, FSBI, SPTSK,
OPSI, SPIN, SBSI Mochtar Pahpahan, SBSI 92, FBLP, KSBSI (Lomenik), KSPSI
(Lem, Farkes,Pewarta), FSPMI, FSP-Kep, FSP-Farkes Reformasi, FSPPPMI,
FSP-Par-Reformasi, FSP-ISI, Aspek Indonesia, FSBTPI, KASBI Progresif,
SPN (di beberapa daerah) dan aliansi serikat pekerja di daerah seluruh
Indonesia (seperti FB-DKI, ABY, BBB, FBBB, Mabur, dll).
Pemogokan ini akan diikuti 3 juta buruh di 20 Provinsi, dan saat ini
ada 3 Provinsi lagi yang tengah bersiap untuk terlibat dalam pemogokan.
Terjadi di 150 Kabuparen/Kota, serta akan diikuti oleh ratusan ribu
perusahaan di 40 kawasan industri yang ada diseluruh Indonesia.
Provinsi dan Kabupaten/Kota yang akan bergerak melakukan mogok
nasional pada 31 Okt -1 Nov 2013 adalah: Banten, Jabar, DKI Jakarta,
Jateng, Yogya, Jatim, Aceh, Sumut, Kepri, Sumsel, Lampung, Kalsel,
Kaltim, Gorontalo, Sulut, Sulsel, Sultra, Sulteng, Papua, NTB, (menyusul
Riau, Kalbar, Maluku): Sedangkan Kabupaten/Kota yang terlibat adalah:
Cilegon, Serang, Tangerang, Tangsel, Bogor, Depok, Sukabumi, Cianjur,
Bekasi, Krawang, Purwakarta, Subang, Indramayu, Cirebon, Tegal, Cimahi,
Bandung, Bandung Barat, Tasikmalaya, Semarang, Kendal, Demak, Batam,
Pekalongan, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Malang,
Purbolinggo, Gresik, Batam, Bintan, Karimun, Medan, Deli Serdang,
Palembang, Pekanbaru, Makasar, cilacap, dll.
Dengan pemogokan yang seluas itu, sangat besar kemungkinannya
pelabuhan, pusat-pusat industri dan produksi, serta bandara akan terkena
dampak mogok nasional ini. Kawasan Industri yang akan lumpuh antara
lain: Pulogadung, Sunter, KBN Cakung, Tanjung Priok, Delta Silicon, Ejip
Cikarang, Tambun-Karawang, Lippo, MM 2100 Cibitung. Dan 11 kawasan
industri Karawang, Purwakarta, Subang, Medan 5-6 kawasan industri, akan
mengikuti mogok nasional.
Inilah mogok nasional yang sesungguhnya. Tidak hanya buruh. Berbagai
kalangan, bahkan, telah menyampaikan dukungannya dan siap bergabung
dalam pemogokan ini. Mulai dari petani, nelayan, guru, mahasiswa, dan
element gerakan sosial yang lain.
Bersiaplah! Ibu pertiwi memanggil. Ayo bergerak dan ciptakan Indonesia baru. Indonesia yang sejahtera dan bebas dari korupsi.